Kamis, 20 Oktober 2016

THE SCREAMERS, Atraksi Rumah Hantu di Kanada



Kali ini saya akan berbagi pengalaman sewaktu saya berkunjung ke SCREAMERS Haunted House. Saya bukanlah tipe orang yang akan pergi ke rumah hantu ataupun merencanakan nya jauh-jauh hari. Saya kurang suka untuk hiburan yang berhubungan dengan "ditakut-takuti" termasuk film horor. Terus, kenapa saya bisa nyasar ke SCREAMERS?

Berhubung kunjungan saya ke Canada juga masuk di bulan Halloween, disini sedang diadakan semacam hiburan atau festival yang berhubungan dengan Halloween tersebut. SCREAMERS terletak di Queen Elizabeteh Theatre Buillding, dan satu lagi terletak di Niagara Falls. Berhubung yang di Queen Elizabeth lebih dekat (Niagara falls sekitar 2 hours drive by car), kami berkunjung yang disana. Awal mulanya saya tidak tahu sama sekali kalau teman saya akan membawa saya kesana. Makanaya saya santai-santai saja. Gak tahunya, dia bilang mau ke screamers ke si supir Uber Pool. Karena teman saya sudah membelikan tiket online, saya gak mau teman saya kecewa. Alhasil ikutlah saya. Harga tiker per orang sekitar 30 CAD$ kalau saya tidak salah lihat di hasil print tiket online.

Gedungnya lumayan besar. Total keseluruhan ada 7 rumah hantu. Disana dekornya mendukung sekali. Tapi disana pengungjung gak diperkenankan untuk memakai kostum Halloween, mungkin supaya mereka gak bingung membedakan yang mana yang pekerja dan yang mana pengunjung.
Kembali ke topik, 7 rumah hantu tersebut dibagi menjadi 2 outdoor dan 5 indoor. Kami mengunjungi yang indoor terlebih dahulu. Disini kita diperbolehkan membawa cellphone, tapi ketika sudah mulai memasuki rumah hantu, kita tidak boleh memegang ponsel apalagi menggunakannya.

Setiap rumah hantu diberi nama. Pengunjung yang masuk ke rumah hantu dibatasi maksimal 4 orang, jadi berasa kan ngeri nya kaya apa. Bagi rumah hantu yang sudah dikunjungi akan dicoret dari tiket. Karena setiap rumah hantu hanya diperkenankan untuk sekali masuk. Seperti inilah tiket yang masih bersih dan belum dicoret-coret, hehehhe..


Too bad, sama nyesal banget karena gak bawa kamera karena ternyata banyak properti lucu-lucu yang kalau saya foto pake smartphone hasilnya sangat kurang jelas karena gelap :( Jadi foto yang saya share seadanya saja yang saya tangkap menggunakan smartphone. Oh ya, inilah 7 rumah hantu yang ada di The Screamers :

1.The Haunted House
Yang pertama saya kunjungi "The Haunted House". Ketika masuk semua konsepnya kurang lebih lorong-lorong dan isinya hantu-hantu. Yang bikin berbeda yaitu tema nya dan dekorasi dari setiap rumah hantu. Nah di Haunted house ini dekorasi nya seperti rumah hantu sesuai judulnya. Lorong yang pengunjung lewati sangat sempit karena penuh dengan properti. Ranjang, kursi, lemari dan lain-lain. Sekali nya nakutin, setan nya benar-benar bisa muncul di depan muka kita dan deket banget. Bahkan ada yang kurang kerjaan sampai ngikutin dari belakang. Untuk makeup dan kostum gak kalah sama setan Indonesia, pantesan saya sering dengar orang yang baru masuk satu rumah hantu habis itu udah gak mau lanjut lagi. Yang paling seram adalah seawktu masuk ke ruangan yang didekor seperti kamr tidur. Gelap, sepi, kita haruus lewatin ranjangnya dan harus jalan dekat dengan ranjang karena ruangan penuh dengan properti lain.

2. The House of Cards


Karena The House of Cards paling dekat sama pintu keluar The Haunted House dan antrian nya gak terlalu panjang. Jadilah House of Cards rumah hantu yang
kita kunjungi ke-dua. Rumah Hantu yang ini dekor nya keren karena dibikin 3D. Jadi setiap pengunjung yang masuk diwajibkan untuk memakai kacamata 3D yang sudah disediakakan. Disini juga makeup hantunya keren-keren , ada yang kaya Harley Queen, tapi tetep serem and ngagetin. Terus saya lihat kuku teman saya yang mengenakan cat kuku. mendadak jadi Glow in the dark! Padahal dia cuma pakai cat kuku yang biasa. Disini permainan dekor dan lighting nya keren. Tapi menemukan pintu keluar House of Cards ternyata membingungkan karena dibentuk seperti maze dan korden warna merah dan putih. Kita sampai ketemu penunjung lain yang ikut tersesat di maze tersebut. Tapi untunglah gak lama setelah itu kita berhasil nemuin pintu keluar. Pintu keluar nya juga unik, kita ngelewatin dan dipepet sam dua balon putih besar yangn bener-bener jalanpun susah. Setelah melewati semua itu akhirnya kami smua berhsil keluar dengan selamat. Akhirnya!

3. Slasher Wax Museum
Disini konsep dekornya mirip-mirip sama The Haunted House tadi. Kayak di rumah, yang bikin beda yaitu banyak properti-properti yang menggunakan potongan tubuh manusia tiruan, seperti potongan kaki, potongan tangan, dan lain-lain. Banyak juga properti-properti dekornya yang berbetuk badan dan anggota tububh manusia yang digantung terbalik, jadi mau gak mau kita harus nyenggol-nyenggol properti itu untuk melewatinya. Properti nya juga seram-seram. Kaya mereka tiba-tiba ngagetin pakai gergaji mesin yang didekatkan ke badan kita, dll. Setelah saya kira berakhir, ternyata masih ada lagi. didekkor seperti kebun dan yang ini setan-setannya lebih agresif, kita melewati tangga besi yang bolong-bolong, dan setannya sampai pukul-pukul tangga besinya dari bawah. Ada juga yang ngikutin dari belakang dan ngejar-ngejar.

4. The Darkness
Dari namanya aja kita udah tau, pasti konsepnya gelap-gelapan. Dan disini kita ga bisa lihat apa-apa. Jadi instruksinya cuma disuruh ngikutin cahaya kecil merah yang digantung dilangit-langit dinding.
Setan nya disini gak gitu banyak sih, atau gara-gara gak keliatan juga. Tapi setan yang paling jelas yaitu setan yang pertama. Tiba-tiba dia nyalain senter ke mukanya terus ketawa ketiwi. Sisanya ada yang nafas bener-bener deket dikuping. Nah ini justru yang bikin merinding (T.T)

5.Skull Castle
Disini konsep nya kurang lebih sama cuma masih kalah seram dengan rumah hantu sebelum-sebelumnya. Bedanya dengan rumah hantu lain, ya sesuai dengan judul tengkorak-tengkorak banyak menghiasi.

Outdoor area
Boleh judulnya di outdoor, tapi tetep kita harus masuk ke tempat yang udah mereka siapkan untuk itu. Mungkin karena keterbatasan area, mereka pisah yang dua diluar.

6. Fields of screems
Nah menurut saya ini rumah hantu dengan dekorasi yang paling menyeramkan. Ada yang seperti di loker room, di rumah sakit, di kamar mandi. Haduh saya ini paling ga tahan sebenernya kalau orang bikin rumah hantu dekornya pakai rumah sakit dan kamar mandi.

7. The Asylum
Nah sebenernya disini saya gak gitu ingat seperti apa tapi kurang lebih sama dengan yang sebelum-belumnya karena konsep nya juga mirip-mirip. Atau mungkin kebanyakan berkunjung ke rumah hantu jadi udah berasa kaya rumah sendiri (loh?) hahahha


Akhirnya, saya dan teman saya berhasil menyelesaikan 7 rumah hantu tanpa nangis dan jantung copot, hehehe... Nih buktinya! :P Ngeri-ngeri sedap.


Sebelum pulang, saya sempat foto-foto sama beberapa "hantu" disana, dan juga ini dia salah satu dekor di gedung itu. Pas lagi foto, tiba-tiba dia bergerak! Untung aja jantung gak copot.



Keseluruhan, untuk dekorasi ruangan dan makeup hantu paling seram dijuarai oleh yaitu The Haunted House dan Fields Of Scream. Untuk lighting pasti nomor 1 House of Cards.

Kalau dibandingkan dengan rumah hantu Indonesia, jelas rumah hantu Indonesia masih kalah dengan rumah hantu disini dari segi lighting, dekorasi dan properti. Yang bikin seram di Indonesia yaitu curang sebenarnya, mereka boleh megang kita! Beda dengan peraturan disini, They can't touch us, dan berlaku sama sebaliknya. We can't touch them. Tapi gak tahu kenapa, sebelum masuk rumah hantu di Indonesia, udah deg-degan gak karuan lebih parah daripada disini. Ngomongin soal harga juga, harga rumah hantu di Indonesia jauh lebih murah karena properti yang digunakan juga yang gak aneh-aneh kali ya.

Oh ya, bagi yang penasaran Screamers kaya apa atau yang berniat untuk berkunjung dan beli tiket online, bisa dikunjungi websitenya http://screemers.ca/ .

Ciao!


Kamis, 06 Oktober 2016

Long Flight Tips

Bagi akan yang bepergian jauh dengan menggunakan pesawat, apalagi solo traveler seperti saya T.T ada baiknya menyimak tips yang akan saya bagikan. Not so many sih tapi semoga berguna untuk yang baca blog ini. Tips yang saya bagikan saya ambil juga dari pengalaman sendiri.

1. 1st Thing First
Bagi para pemegang passport Indonesia, selamat! Kita senasib karena kita harus double check di tempat kita akan transit akan membutuhkan transit visa atau tidak. Punya visa untuk negara tujuan tidak menjamin anda boleh transit disana. Visa biasa dan transit visa berbeda. Amerika Serikat contohnya, meskipun kita hanya transit beberapa jam dan gak akan keluar dari bandara, para pemegang paspor Indonesia wajib harus punya transit visa. Ini penting banget, kalau nggak, percuma beli tiket mahal-mahal kalau gak bisa sampai ke tempat tujuan cuma karena transit visa, and I find this annoying and sad sih (more work for us). But rules are rules right...


2. Pakaian
Please, pakai pakaian senyaman mungkin. Ini penting banget (well, everybody knows). Tapi tips dari saya, kalau bisa jangan pakai pakaian yang baru dibeli untuk long flight unless you already know the quality, karena kita gak akan tau material dari pakaian itu nyaman digunakan untuk long flight atau nggak. Selalu persiapkan juga pakaian ganti in case ngotot kepingin pakai baju baru. Pengalaman saya, saya baru beli jegging di salah satu di toko pakaian B*rshka. Biasanya saya gak pernah mendapatkan masalah ketika pakai pakaian dari brand itu dan selalu merasa nyaman-nyaman aja. Saya baru beli dan sudah saya cuci juga semalam sebelum flight. 

Awal-awal sih nyaman saja dipakai, tapi di tahun lalu saya ada dua connecting flight, baru terasa gak nyaman di flight kedua. Rasa nya seluruh kaki saya sampai gatal banget dan terasa panas bukan main. Jadi sepanjang flight saya gak nyaman banget dan gelisah. Mungkin saya alergi sama materialnya atau bahan kimianya pada saat pembuatan jegging itu. Yes, even sudah dicuci. Terpaksa saya tahan rasa panas dan gatal itu selama 10 jam penerbangan. Intinya, meskipun pakaian itu terasa nyaman sewaktu dipakai, belum tentu nyaman dipakai dalam waktu yang lama.

Begitu juga dengan sepatu. Again, pakai sepatu yang super nyaman. Kalau kamu nyaman pakai sepatu lari, silahkan gunakan sepatu lari, pokoknya yang mudah dan nyaman dikenakan. Gak yang bikin lecet dan kaki sakit sana sini.


3. Obat-obatan
Kalau berpergian jauh, bawa obat-obatan yang sering digunakan atau obat umum. Yang sering sakit maag seperti saya, bawalah obat sakit maag. Tapi yang mutlak ada di tas saya yaitu tolak angin. Buat saya, tolak angin itu multifungsi banget. Bawanya juga jangan irit-irit. Selalu bawa lebih. Back to topic, obat umum seperti obat batuk, antimo, obat sakit kepala, obat demam, dan kawan-kawan.


4. Carry on and bag (or handbag)
Umumnya, kita diperbolehkan untuk membawa carry on dan bag atau handbag ke dalam kabin. maksimalkanlah itu. Taruh benda-benda yang akan dipakai atau akan digunakan ke dalam handbag. Saya sarankan handbag letakan di bawah kursi jangan dimasukan juga ke kabin (unless duduk tepat di emergency exit, karena tidak diperbolehkan) agar mudah dijangkau. Jadi, bila kita butuh cepat bisa langsung menjangkau nya tanpa permisi-permimsi sama penumpang sebelah. Contoh barang-barang yang sebaiknya dimasukkan ke handbag : obat-obatan, pen, passport, boardingpass, buku yang akan dibaca, gadget yang akan digunakan selama penerbangan. 

Kalau memang gak nyaman meletakan bag di bawah, taruh saja barang2 yang penting itu diselipan kursi pesawat, atau sekali-kali permisi sama penumpang sebelah untuk ambil barang di kabin gak salah juga sih, asal gak keseringan mondar-mandir aja. 


5. Travel Kit Size
Dalam penerbangan internasional, sangat tidak diperbolehkan untuk membawa segala barang berbentuk cair diatas 100ml ke dalam kabin pesawat. Oleh karena itu, kalau memang sabun cuci muka, shampoo atau keperluan lainnya diatas 100 ml, lebih baik beli travel kit nya dalam versi yang lebih kecil pastinya, atau siapkan wadah/tabung kecil dan pindahkan sebagian. Hikmahnya, bawaan jadi gak berat juga. Contohnya, saya selalu menyiapkan wadah contact lense ekstra, jadi sabun cuci muka saya pindah sebagian ke wadah seftlens tersebut supaya gak makan tempat di tas.


6. Neck Pillow
Neck Pillow ini penting gak penting sebenarnya. Bagi saya penting sih, biar ga sakit leher dan leher gak kemana-mana pas tidur. Pernah suatu hari saya ketiduran di pesawat, leher saya sudah ada di pundak orang lain. Untung pas saya bangun orang itu lagi tidur :') Untungnya lagi bukan di pundak pacar orang lain ya.. #duh


7. Always, Double Check Everything
Saya bukan tipe orang yang rapih banget dan melakukan sesuatu secara terorganisir. Tapi kalau masalah perjalanan jauh saya mendadak jadi agak organized. Buat list dikertas atau di handphone kalau malas, tentang barang-barang apa yang belum dimasukkan dan barang yang akan dibawa. Percaya deh, it helps you to double check everything.


8. Lock it!
Saya sih orang nya rada parno-an, jadi barang yang gak akan ikut bersama saya, seperti luggage yah selalu saya kunci, bahkan kalau ada ritsleting bagian depan, either dikunci atau dijahit mati, jadi gak bisa diselipkan apa-apa. Who knows right, jaga-jaga aja. Better now than sorry. 


9. Say NO
Kalau ada strangers yang pingin titip barang, barang apapun itu ke luggage anda bahkan dengan wajah puppies memelas sekalipun, just say no. Bukannya jahat dan gak punya hati, tapi ini beda cerita. You will never know siapa orang yang kita hadapi. Sekedar share, cerita di link ini bisa dijadikan pelajaran untuk kita semua.


10. Takut Beser
I know, I understand how you feel #tsahh. Terutama yang dapat seat ditengah atau di window seat karena rempong harus permisi-permisi dulu, apalagi penumpang sebelah tidur dan anda tipe gak enakan mau bangunin. That's true. Tapi jangan sampai dehidrasi juga apalagi udara di pesawat cenderung lebih kering. So don't stop urself to get some water for your throat when you feel like you need it :)


Begitulah kira-kira beberapa tips dari saya dan dari pengalaman saya sendiri. Saya silahkeun banged kalau ada yang mau menambahkan.

PART II : Jakarta - Toronto

Incheon

Selama menunggu di gate keberangkatan saya hanya sibuk browsing. Untuk penerbangan berikutnya saya menggunakan maskapai penerbangan Air Canada dengan durasi penerbangan 13 jam. Sudah mulai terlihat orang-orang Canada yang kemungkinan akan berada satu pesawat dengan saya karena kami menunggu di gate yang sama. 

Saya berangkat pukul 3 sore Korean time. Awalnya saya bahagia karena saya mendapatkan window seat sewaktu check in di Soekarno-Hatta, karena saya pikir formasi seat di pesawat 2-3-2. Tapi ternyata formasi seat nya adalah 3-3-3, yang artinya akan susah saya untuk ke kamar kecil :(

Yang bikin saya senang adalah selama bertahun-tahun saya melakukan perjalanan jauh ke berbagai negara, pesawat ini memiliki perangkat TV yang paling canggih, juga disertakan dengan colokan USB, tapi toh akhirnya USB tidak saya pakai, karena terpotong waktu tidur dan asik nonton TV show.

Saya duduk disebelah bapak-bapak yang ternyata setelah ngobrol-ngobrol sedikit dia berasal dari Korea dan memang dari lahir sudah di Korea. Beliau akan ke Canada selama sebulan dengan tujuan bisnis. Physically, saya gak menyangka bapak-bapak ini orang Korea, karena secara fisik terlihat seperti orang Indonesia atau Filipina, baik dr struktur wajah, warna kulit, mata, dll. 

Selama 13 jam penerbangan saya gak beser2 amat untungnya, jadi gak perlu repotin 2 orang di sebelah saya untuk berdiri dan mempersilahkan saya keluar. So far, makanan di Air Canada oke dan gak pelit. Saya dapat 2 kali snack dan 2 kali makan utama. Snack yang diberikan berupa burger atau sandwich jadi cukup kenyang meskipun "hanya snack".

Tidur di dalam pesawat sangat tidak nyaman untuk saya, jadi beberapa kali saya terbangun. Enaknya window seat, saya bisa dengan gampangnya lihat pemandangan di luar (meskipun ga bisa lihat apa-apa juga).


Pemandangan dari dalam pesawat


Nyolong-nyolong sedikit untuk foto, ini lah salah satu course yang mereka kasih. Pilihannya seafood atau chicken, saya pilih sea food. Ada ikan, udang, dan teman-temannya.

Seafood

Setelah 13 jam berlalu, akhirnya saya tiba di Toronto sekitar pukul 3 sore waktu lokal. Semua rasa capek rasanya hilang begitu saja pas sampai. Excited but still deg-deg an sama orang imigrasi nanti.



Part 1 : Perjuangan Jakarta - Toronto

Ok, pengalaman pertama yang mau saya share adalah saat lagi ke Canada taun 2016 ini. Well, I am in Canada, but I could tell you about my story before I reach Canada. Saya tepatnya di Toronto, Ontario.
Jadi tanggal 18 September kemarin berangkat tengah malam. Kali ini ke-4 kalinya sudah saya ke Canada. Karena banyak yang ingin saya share, maka tulisan ini akan saya bagi menjadi dua post :)

Berbeda dengan penerbangan-penerbangan sebelumnya, kali ini penerbangan saya tengah malam. Sebelumnya selalu dapat penerbangan pagi. Saya bukan tipe orang yang gampang tidur, apalagi di pesawat. Dulu waktu perjalanan misalnya 30 jam saya mungkin bahkan hanya tidur 3 jam dari total perjalanan saking gak bisa tidurnya. Yes, it is really bad. 

Kali ini tidur lumayan banyak, mungkin karena capek juga sebelumnya nge rush packing, mungkin kalo di total selama perjalanan saya Jakarta-Toronto (26 jam, transit 6 jam included) saya tidur 5 jam di pesawat.

Jakarta - Incheon


Penerbangan pertama dari Jakarta ke Korea memakan waktu 7 jam. Di awal flight pertama seperti biasa pasa penumpang menyimak pramugari memperagakan tentang instruksi keselamatan, tapi ada yang baru dan lucu bagi saya. Untuk Samsung note 7 owner harus me-nonaktifkan handphone selama penerbangan berlangsung. Not even di switch ke airplane mode. Untungnya saya bukanlah pengguna smartphone tersebut, jadi saya hanya switch to airplane mode di smartphone saya.

Selama 7 jam saya nonton TV, lumayan sih film itu untuk penerbangan yang lama sangat nolong menurut saya, dan film nya juga baru-baru. Saya bahkan nonton Alice in Wonderland 2 yang bahkan masih tayang di bioskop. Pengen nonton Angry Birds The Movie juga tapi cuma nonton awalnya aja 5 menit terus kaya boring gitu, jadi saya nonton yang lain. 
Udah niat-niat isi USB pake film-film dan videos di YouTube yang sudah saya download, eh ga ada colokan buat USB nya, cabe dehhh :(

Incheon

Saya tiba di Incheon pukul 9 pagi waktu Korea, which is jam 7 pagi di Jakarta (Jakarta 2 hours left behind). Disini saya akan transit selama 6 jam. Teman saya ada yang memberi informasi kalau ada free transit tour di Korea, jadilah saya tertarik daripada bengong-bengong. Saya pun dengan kepo langsung menuju counter khusus untuk transit tour itu. Mas Korea nya bilang saya cuma bisa ikut free airport tour dan transit tour diluar airport selama 1 jam ke Yonggungsa Temple. Agak kecewa sebenarnya karena ada pilihan transit tour yang 3 jam destination nya bagus (di foto brosur sih begitu), tapi yasudahlah saya nurut daripada nanti ikut yang 3 jam tapi nge rush ini itu.

Langsung lah saya diajak airport tour sama Mas Korea yang tadi, kasian banget sendirian saya. Cuma berdua sama dia jadi banyak kaya awkward moment gitu. Bahasa inggris dia lumayan sih masih bisa didengar dan dimengerti juga. Karena saya lumayan capek, jadi males keluarin bunyi, biasanya lumayan bawel meskipun sama orang baru. Dia coba buka perbincangan, dan kita sempet ngobrol sedikit. 

Nah, ditempat pertama, di airport Incheon itu juga, saya diajarkan bikin kerajinan tangan Korea, Hanji Crafts atau biasa disebut Dak-jongi. gampang bikinnya tinggal tempel-tempel saja karena mereka sudah menyiapkan semuanya. Seperti ini lah tampilannya. Saya lupa sih apa namanya. Nah, seperti inilah wujudnya :

Hanji Craft

Setelah itu, saya diajak pakai kostum tradisional Korea, cuma virtual aja sih, dan agak buru-buru jadi hasilnya kurang bagus juga. Setelah itu baru deh saya diberi petunjuk sama Mas Korea dimana tempat counter yang melayani transit tour. Saya harus turun satu lantai dan dengan mudah saya sudah bisa menemukan counter nya. Same thing, masih belum ada juga yang daftar, saya orang pertama. Saya diberi pin untuk ditempel di baju, tanda bahwa saya peserta tour tersebut. Karena tour belum mulai saya disuruh kembali lagi sekitar 10 menit.

Pas saya kembali lagi ke counter itu untungnya sudah ada turis lain juga yang daftar. Jadilah kita ber empat dalam satu mini bus dengan kapasitas mungkin 12 orang, jadi bisa dibayangkan sepi nya seperti apa. Total orang ber 6, tour guide, supir dan 4 turis termasuk saya.

Perjalanan ke Yonggungsa Temple memakan waktu selama 20 menit. Selama perjalanan tour guide perempuan yang namanya Olivia itu menerangkan para turis informasi seputar temple yang akan kami kunjungi. Bus kami juga melewati the longest bridge in Korea. Selama Olivia menerangkan saya sibuk Snapchat, hehehe...

Meskipun agak kurang jelas karena keterbuatasan video quality di Snapchat ala kadarnya, tetapi kira-kira beginilah.




Setelah itu kami melewati tempat seperti hutan lalu tidak lama kemudian sampai di Yonggungsa Temple. Kami para turis naik anak tangga untuk sampai ke temple nya. Spot pertama yaitu pohon besar yang ada disana. Ada banyak potongan batu tipis dengan bentuk seperti atap rumah ditumpuk-tumpuk. Diatas batu itu banyak terdapat tulisan dari berbagai bahasa yang berbeda di setiap batunya. Olivia menjelaskan bagi yang memberikan donasi mereka bisa menuliskan wish mereka di batu itu dan ikut menumpukkannya disana, tetapi wishes bagi yang ingin punya baby atau keturunan. Karena saya belum mau punya baby ya saya gak menuliskan apa-apa. Disana para turis foto-foto bergantian, Olivia juga membantu mengambilkan foto untuk kami



Saya pun kepo ngobrol sedikit sama salah satu dari turis itu, ternyata dia dari Jepang dan 2 orang nenek-nenek yang pergi bareng dia adalah keluarganya dan saat itu adalah kali pertama mereka berlibur ke Korea. Kemudian kami semua menaiki anak tangga lagi. Mungkin ada sekitar 10 anak tangga, kita lihat Yonggungsa Temple nya. It is actually quite nice temple, dan yang saya suka biarpun kecil teapi terawat sekali.



Kita dipersilahkan oleh Olivia bagi yang mau berdoa atau mau masuk dan berfoto. Di Temple itu kami hanya sebentar, aktivitas kami hanya mendengarkan penjelasan dan asik berfoto. Mungkin keseluruhan di temple itu kita hanya 15 menit lalu kembali lagi ke airport with the same mini bus.

Total transit tour yang saya ikuti sebenarnya hanya 45 menit, less than one hour sebenarnya. Karena saya gak mau bengong-bengong juga, saya kepikiran untuk mandi karena next flight will be about 12-13 hours flight.

Di airport itu disediakan fasilitas mandi gratis, dipinjamkan face towel, hairdryer, even odol dan sikat gigi. Kamar mandinya ok dan yang penting untuk saya sih ada air hangat dan bersih. Disana ada kertas peringatan, yang saya lupa sebenernya kata-kata tepatnya seperti apa, tapi intinya demi kenyamanan bersama sebaiknya gunakan kamar mandi itu tidak lebih dari 30 menit. Selesai mandi saya memutuskan untuk menunggu di gate untuk keberangkatan flight berikutnya, malas juga mau lihat-lihat snack, jadi lebih baik saya nikmatin wifi di smartphone.

My conclusion, bandara di Incheon ini fasilitasnya oke banget, terutama bagi penumpang yang memang akan transit dan menghabiskan waktu lama disini. Tetapi untuk airport tour nya si petugas terkesan agak buru-buru.




Rabu, 05 Oktober 2016

A Hi

Not sure.. Cuma iseng2 aja sih. and probably can share my experience, yang sebenernya juga gak banyak-banyak amat. Dont be surprise kalo isinya banyakan ga jelas atau becanda-becanda an garing. Let's not take everything too serious :P

I could probably share anything, like my experience about meeting new people #tsahhh, atau pengalaman liburan, kuliner, dan kawan-kawan to fill my spare time. Bukan cuma pengalaman yang bagus-bagus aja kok, pengalaman yang kurang bagus dan sangat tidak bagus mungkin akan diceritakan juga.

If you find anything agak nyeleneh, sorry for that. I am just being me :)
Enjoy anything you can enjoy on my blog, hehehe